Perubahan Anantomik dan Fisiologik pada Wanita Hamil
Wawasan Kehamilan - Pada wanita hamil ada perubahan pada tubuh seorang wanita. Perubahan – perubahan tersebut sering terjadi pada alat genetalia eksterna dan interna, pada mammae (payudara). Hal ini karena adanya pengaruh dari hormon somatomammotropin, estrogen dan progesteron. Hormon – hormon ini mempunyai peranan penting bagi tubuh seorang wanita hamil untuk proses terjadinya kehamilan khususnya pada pertumbuhan dan perkembangan janin. Adapun perubahan – perubahan yang terdapat pada wanita hamil antara lain sebagai berikut :
Uterus
Uterus (kandungan) wanita normal umumnya sebesar telur ayam. Pada saat mengalami kehamilan uterus akan membesar sesuai dengan usia kehamilan. Berat dari uterus normal kurang lebih 30 gram dan pada akhir kehamilan (40 minggu) berat uterus akan menjadi sekitar 1000 gram dengan panjang kurang lebih 20 cm dan ketebalan dinding yterus kurang lebih 2,5 cm.
Pembesaran uterus ini dipengaruhi oleh hormon progesteron yang kadarnya meningkt. Pembesaran ini pada dasarnya disebabkan oleh hipertrofi otot polos uterus, serabut – serabut kolagen yang menjadi higroskopik akibat meningkatnya kadar estrogen sehingga uterus dapat mengikuti pertumbuhan janin. Besarnya uterus dengan usia kehamilan sangatlah penting untuk diketahui karena untuk menegakkan diagnosa apakah wanita itu hamil fisiologik atau mengalami kehamilan ganda, atau ada penyakit seperti mengalami kehamilan mola hidatidosa, dll.
Pada usia kehamilan 12 minggu uterus akan dapat diraba dari luar dan dapat teraba diatas simfisis. Pada saat usia kehamilan memasuki 16 minggu kehamilan uterus akan diisi oleh ruang amnion yang berisi janin. Pada usia kehamilan 16 minggu ini besar uterus kira – kira sebesar kepala bayi dan jika diraba dari luar akan terletak diantara pusar ibu dan simfisis.
Pada kehamilan 20 minggu fundus uteri terletak kira – kira di pinggir bawah pusar sedangkan pada kehamilan 24 minggu fundus uteri berda tepat dipinggir atas pusat. Dan pada kehamilan 28 minggu fundus uteri terletak kira – kira 3 jari diatas pusat atau sepertiga jarak antara pusat ke prosessus xifoideus. Pada kehamilan 32 minggu fundus uteri terletak diantara pertengahan pusat dan prosessus xifoideus. Pada kehamilan 36 minggu fundus uteri terletak kira – kira 1 jari dibawah prosessus xifoideus, dalam usia kehamilan 36 minggu ini kepala janin masih berada diatas pintu atas panggul. Dan saat usia kehamilan 38 – 40 minggu kepala janin akan mulai masuk panggul dan tinggi fundus uteri akan turun 3 jari dibawah prosessus xifoideus.
Vagina dan Vulva
Vagina dan vulva akan mengalami perubahan akibat pengaruh dari hormon estrogen. Vulva dan vagina akan tampak lebih merah dan agak kebiru – biruan (livide) dan warna porsio akan tampak livide, tanda dari perubahan vulva ini disebut dengan tanda Chadwick.
Oksigen dan nutrisi pada alat – alat genital akan meningkat sehingga pembuluh – pembuluh darah pada alat genital akan membesar, sehingga jika terjadi kegawat daruratan pada kehamilan atau persalinan akan menimbulkan perdarahan dan dapat mengakibatkan kematian.
Ovarium
Pada ovarium pada awal kehamilan terdapat korpus luteum graviditatis sampai terbentknya plasenta kira – kira pada usia kehamilan 16 minggu. Korpus ini berdiameter kira – kira 3 cm dan kemudian ia akan mengecil setelah plasenta terbentuk. Mengecilnya korpus leteum ini karena plasenta sudah mampu memproduksi hormon estrogen dan progesteron dengan sendirinya. Jadi fungsi dari korpus luteum ini adalah membantu janin untuk memproduksi hormon estrogen dan progetero sampai plasenta siap memproduksi hormon dengan sendirinya.
Mammae
Mammae atau payudara akan membesar dan tegang karena dipengaruhi oleh hormon somatomammotropin, hormon estrogen dan hormon progesteron, akan tetapi pada awal – awal kehamilan mammae belum dapat memproduksi air susu.
Hormon estrogen akan menimbulkan hipertrofi sistem saluran, hormon progesteron menambah sel – sel asinus pada mammae dan hormon somatomammotropin dapat mempengaruhi pertumbuhan sel – sel ainus sehingga terjadi pembuatan kasein, laktalbumin dan laktoglobulin. Dengan demikian mammae dipersiapkan untuk laktasi.
Karena pengaruh hormon progesteron dan somatommamotropin maka akan terbentuk lemak disekitar kelompok – kelompok alveolus sehingga mammae menjadi lebih besar. Papilla mamae (puting) akan membesar dan lebih tegak dan warnanya menjadi lebih hitam dan seluruh aerola mammae juga akan mengalami hiperpigmentasi sehingga berwarna lebih hitam.
Pada usia kehamilan 12 minggu keatas payudara dapat mengeluarkan cairan berwarna putih agak jernih yang biasa disebut dengan kolostrum. Setelah partus kolostrum ini akan berubah menjadi agak kental dan warnanya menjadi agak kekuning – kuningan.
Sirkulasi Darah
Perubahan sirkulasi darah dalam kehamilan dipengaruhi karena adanya sirkulasi darah dari ibu ke plasenta.
Volume darah ibu dalam kehamilan akan bertambah secara fisiologik dengan adanya pencairan darah yang disebut hidremia. Volume darah akan bertambah banyak kira – kira 25% engan puncak kehamilan 32 minggu.
Eritropoesis dalam kehamilan juga meningkat untuk memenuhi keperluan transpor zat asam yang dibutuhkan sekali dalam kehamilan. Meskipun eritrosit mengalmi peningkatan secara keseluruhan tetapi penambahan volume plasma jauh lebih besar sehingga konsentrasi hemoglobin dalam darah menjadi lebih rendah.
Sistem Respirasi
Wanita hamil yang usia kehamilannya bertambah usia tidak jarang akan mengalami atau mengeluuhkan rasa sesak dan nafas pendek. Hal ini biasanya ditemukan pada usia kehamilan 32 minggu keatas karena adanya pembesaran uterus ke arah diafragma, sehingga diafragma kurang leluasa untuk bergerak. Pada saat kehamilan kebutuhan oksigen wanita hamil akan meningkat sekitar 20%. Untuk memenuhi kebutuhan oksigen ini biasanya wanita hamil akan bernapas lebih dalam.
Traktus Digestivus
Pada awal kehamilan biasanya ibu hamil akan mengalami perasaan enek (nausea) karena pengaruh hormon yang meningkat dan pengaruh hormon chorionoc gonadotropin (HCG). Pada waktu hamil otot – otot traktus digestivus akan menurun sehingga motalitas traktus digestivus juga akan berkurang, sehingga makanan akan lebih lama berada dalam lambung dan makanan dalam usus akan lebih lama untuk dicerna.
Traktus Urinarius
Pada awal bulan kehamilan kandung kencing tertekan oleh uterus yang mengalami pembesaran, sehingga ibu hamil sering mengeluhkan sering kencing. Keadaan ini akan menghilang bersamaan dengan tuanya kehamilan ketika uterus keluar dari ringga panggul. Tetapi pada akhir kehamilan ibu hamil akan mengeluhkan sering kencing, hal ini karena adanya kepala janin yang mulai turun ke bawah pintu atas panggul sehingga kepala janin menekan kembali kandung kencing.
Disamping sering kencing terdapat pula poliuria. Poliuria ini disebabkan adanya peningkatan sirkulasi darah dari ginjal, sehingga filtrasi di glomerulus juga akan mengalami peningkatan sampai 69%. Reabsorbsi ditubulus tidak akan berubah sehingga dalam kehamilan lebih banyak mengeluarkan urea, asam urik, glikosa, asam amino dan asam folik.
Kulit
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat – alat tertentu. Pigmentasi kulit ini disebabkan karena pengaruh hormon MSH (Melanophore Stimulating Hormone) yang mengalami peningkatan. MSH ini adalah salah satu hormon yang dikeluarkan oleh lobulus – lobulus anterior hipofisis. Biasanya terdapat deposit pigment pada daerah dahi, pipi dan hidung, deposit pigmen ini dikenal sebgai kloasma gravidarum.
Selain itu juga akan mengalami hiperpigmentasi pada daerah leher, aerolla mammae. Dan juga terdapat linea alba pada kehamilan menjadi hitam yang disebut dengan linea nigra. Selain itu kulit pada perut akan tampak retak – retak yang berwarna kehitaman, yang disebut dengan striae livide. setelah melahirkan striae livide ini akan berubah warna menjadi putih yang disebut dengan striae albicans.
Baca juga artikel tentang:
Infeksi Menular Seksual (IMS) Pada Kehamilan
Fisiologi Plasenta Dalam Kehamilan
Fisiologi LIKUOR AMNII (Air Ketuban) - Fungsi dan Manfaat Pada Kehamilan
No comments:
Note: Only a member of this blog may post a comment.