Wawasan Kehamilan - Proses Terjadinya Kehamilan - Kehamilan adalah hasil konsepsi sel sperma dan ovum sehingga menghasilkan sebuah janin dalam kandungan. Harus ada spermatozoon, ovum, pembuahan ovum (konsepsi) dan nidasi hasil konsepsi agar proses kehamilan dapat terjadi
Spermatozoon
Setiap spermatozoon terdiri dari 3 bagian yaitu kepala, leher dan ekor. Kepala spermatozoon ini berbentuk lonjong dan agak gepeng. Kepala ini mengandung bahan nukleus. Sedangkan leher dari spermatozoon ini menghubungkan antara kepala spermatozoon dengan ekor. Ekor pada spermatozoon dapat bergetar sehingga getaran dari ekor spermatozoon ini dapat menjadikan spermatozoon bergerak dengan cepat. Dalam pertumbuhan embrional spermatogonium ini berasal dari sel – sel primitif pada tubulus – tubulus testis.
Ovum
Ovum ini dihasilkan oleh organ reproduksi wanita yaitu berasal dari ovarium. Ovum ini mulai terbentuk ketika seorang wanita sudah mengalami menstruasi. Ketika seorang wanita sudah mengalami menstruasi disitulah sebuah ovum sudah bisa dibuahi oleh sperma. Ketika ovum tidak dibuahi oleh sperma maka ovum akan mulai rapuh dan keluar dalam bentuk darah menstruasi. Dan keluarnya ovum ini terjadi setiap satu bulan sekali.
Pembuahan Ovum (konsepsi)
Pembuahan ovum atau kosepsi ini terjadi ketika pasangan suami istri melakukan koitus (hubungan seksual). Ketika jutaan sperma dikeluarkan di dalam vagina dan disekitar porsio pada waktu koitus, hanya beberapa ratus ribu sperma yang dapat meneruskan ke kavum uteri dan tuba fallopi. Setelah sperma sampai di daerah kavum uteri dan tuba fallopi hanya beberapa ratus dari sperma itu yang dapat sampai ke bagian ampulla tuba yaitu dimana sperma dapat memasuki ovum yang telah sipa untuk dibuahi. Tetapi hanya ada satu sperma yang dapat membuahi ovum, hal ini terjadi karena ovum dilingkari oleh zona pellusida. Zona pellusida ini ketika sudah dilintasi oleh satu sperma maka zona pellusida ini akan segera mengalami perubahan dan mempunyai sifat yang tidak dapat dilintasi oleh sperma yang lainnya. Ovum dan sperma ini akan saling mendekati dan bersatu sehingga akan membentuk zigot yang terdiri atas bahan genetik dari wanita dan pria.
Zigot ini terbentuk setelah beberapa jam terjadinya pembuahan. Hal ini dapat berlangsung karena sitoplasma ovum mengandung banyak zat asam amino dan enzim. Setelah itu zigot akan membelah dan dalam 3 hari terbentuklah suatu kelompok sel – sel yang sama besarnya. Hasil dari konsepsi ini berada dalam stadium morulla. Setelah itu morula akan disalurkan ke kavum uteri dan didalam kavum uteri hasil konsepsi ini akan mencapai stadium blastula.
Nidasi
Nidasi adalah masukknya hasil konsepsi yaitu blastula ke dalam endometrium, waktu nidasi ini kadang terjadi perdarahan karena proses nidasi ini akan menimbulkan luka pada endometrium. Pada umumnya nidasi ini terjadi pada dinding depan atau belakang uterus yang dekat dengan fundus uteri. Jika nidasi ini dapat terjadi dengan lancar maka barulah disebut adanya kehamilan.
Bila nidasi ini telah terjadi, maka akan mulailah diferensiasi sel – sel blastula. sel – sel yang lebih kecil yang dekat pada ruang eksoselomdan akan membentuk entoderm dan yolk sac. Sedangkan sel – sel yang lebih besar akan menjadi ektoderm dan akan membentuk amnion. Dengan ini didalam blastula terdapat suatu embrio yang yang terbentuk antara dua ruangan yaitu ruang amnion dan yalk sac.
Pada proses nidasi ini trofoblas akan menghasilkan hormon Human Chorionic Gonadotropin (HCG) yang menimbulkan rasa mual dan muntah pada ibu hamil. Hormon HCG ini akan meningkat hingga usia kehamilan 60 hari (2 bulan) dan setelah itu hormon HCG ini akan menurun lagi. Hormon HCG ini dapat ditemukan pada air kencing wanita hamil sehingga ketika wanita mengalami kehamilan dan melakukan tes urine hasilnya akan positif. Fungsi dari hormon HCG ini adalah untuk mempengaruhi korpus luteum untuk mengalami pertumbuhan sehingga dapat mengahsilkan hormon progesteron untuk pertumbuhan plasenta. Hormon HCG ini akan menghilang ketika plasenta dapat membuat cukup hormon progesteron dengan sendirinya.
Ketika usia kehamilan mencapai 8 minggu ukuran dari janin mencapai 2,5 cm dan akan mulai terbentuk hidung, kuping, jari – jari dan kepala janin mulai membungkuk kedepan. Ketika usia 12 minggu akan jukuran janin bertambah menjadi 9 cm dan terbentuklan daun telinga lebih jelas, kelopak – kelopak mata masih melekat, mulai terbentuk leher, alat genitalia eksterna terbentuk tapi belum berdiferensiasi.
Ketika usia 16 - 24 minggu akan masuk dala masa Fetal. Pada usia 16 minggu ukuran janin 16 – 18 cm dan alat genetalia eksterna terbentuk dan dapat dikenali, kulit merah dan sangat tipis. 20 minggu kehamilan ukuran bertambah menjadi 25 cm dan kulit lebih tebal, terbentuk opak dan rambut halus (lanugo). Usia 24 minggu kehamilan ukuran janin bertambah lagi menjadi 30 – 32 cm dan kelopak – kelopak mata mulai terpisah, alis dan bulu mata mulai terbentuk dan kulit tampak keriput. Setelah itu janin akan mengalami masa Perinatal yaitu ketika janin berusian 28 minggu kehamilan. Ukuran janin mulai bertambah menjadi 35 cm dan pada saat ini berat janin mencapai 1000 gram.